Cover depan buku Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki

Judul Buku: Rich Dad Poor Dad (Ayah Kaya, Ayah Miskin)

Pengarang: Robert T. Kiyosaki

Alih Bahasa: J. Dwi Helly Purnomo

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku: 207 halaman

Harga Buku : Rp 68.000

 

Apa yang diajarkan orang kaya kepada anak-anak mereka tentang uang-

Yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah!”

 www.sinergispress.com – Rich Dad Poor Dad merupakan buku terlaris karya Robert T. Kiyosaki, seorang investor, pengusaha, penulis dan motivator berkebangsaan Amerika Serikat. Buku ini sangat layak dibaca karena menjelaskan pentingnya melek keuangan di era informasi yang pesat, dan mengajarkan pengelolaan uang yang tidak diajarkan oleh sekolah.

Di dalam buku, Kiyosaki, menjelaskan tentang dua sudut pandang yang berlainan antara ayah miskin dan ayah kaya. Tapi, yang dimaksud kaya dan miskin dalam buku ini merujuk kepada pola pikir dan pandangan ke dua ayah terhadap pengelolaan uang. Ayah miskin merupakan ayah kandung Kiyosaki, berprofesi sebagai seorang pegawai pemerintahan, dengan gelar Ph.D yang menamatkan kuliah empat tahunnya hanya dalam kurun waktu dua tahun. Sedangkan ayah kaya adalah ayah dari mitra bisnis pertamanya (Mike), seorang enterpreneur yang tidak tamat sekolah tapi memberikan banyak pelajaran tentang pengelolaan uang. Kedua ayah tersebut memiliki pandangan yang berbeda tentang uang.

Ayah miskin berkata “saya tidak mampu membelinya”, sedangkan ayah kaya berkata “bagaimana saya bisa membelinya?”.

Ayah miskin berkata “belajarlah yang giat agar kamu bisa menemukan perusahaan yang bagus sebagai tempat kerja”, ayah kaya berkata “belajarlah yang giat agar kamu bisa menemukan perusahaan yang bagus untuk kamu beli”.

Ayah miskin berkata “alasan saya tidak kaya adalah karena saya memilikumu, nak”, ayah kaya berkata “saya harus kaya karena saya memilikimu, nak”.

Kiyosaki menyampaikan pada pembaca bagaimana seharusnya kita mengelola uang, karena orang miskin bekerja untuk uang, padahal seharusnya uang yang bekerja untuk kita. Pada tahun 1923, para pengusaha kelas dunia mengadakan pertemuan di sebuah hotel di Chicago. 25 tahun setelahnya, 9 orang dari mereka meninggal dunia secara tragis dan mewarisi banyak hutang. Orang-orang kaya banyak yang meninggal secara tragis, karena hanya meninggalkan hutang bukan uang. Hal tersebut terjadi dikarenakan mereka sedikit mengetahui pengetahuan tentang keuangan, yang menyebabkan mereka gagal dalam mengelola uang.

Kiyosaki juga menuntut kita untuk bisa membedakan antara aset dan kewajiban (liabilitas), profesi dan bisnis. Aset adalah sesuatu yang membuat uang masuk ke kantong kita, sedangkan liabilitas membuat uang keluar dari kantong kita. Dan orang miskin-menengah menganggap rumah mereka adalah aset, padahal ia adalah liabilitas. Banyak orang mengira jika profesinya adalah bisnisnya, padahal itu dua hal yang berbeda. Profesi adalah kamu bekerja untuk pemerintah, bekerja untuk perusahaan, sedangkan bisnis kamu memiliki tempat itu dan tidak bekerja disitu.

Kiyosaki menekankan pengelolaan uang yang dicontohkan dengan pengalaman dirinya membeli-menjual aset dengan keuntungan yang cukup besar. Kunci dari semua itu adalah asas pengelolaan uang yaitu, akuntansi, investasi, memahami pasar, dan mengikuti hukum. ”bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang” adalah prinsip yang membuat penulis selalu keluar dari pekerjaan dengan gaji besar, yang membuat ayah miskinnya geram. Kenapa ayah miskin geram?, simple, “pekerjaan yang terjamin adalah segalanya bagi ayah saya yang berpendidikan (red-miskin), belajar adalah segalanya bagi ayah saya yang kaya”.

Bagi para calon pebisnis, perlu adanya dua spesialisasi, pekerjaan-bisnis. Menjual dan memasarkan juga merupakan keberanian yang harus dimiliki pebisnis, jika tidak, dia akan mati. Disalah satu paragraf, penulis menyisipkan sedikit lelucon, “kita semua adalah pahlawan disatu bidang, dan pengecut dibidang lain. Istri teman saya adalah perawat di UGD, ketika melihat darah dia langsung bertindak, ketika saya menyinggung tentang investasi dia akan lari. Ketika melihat darah saya tidak lari, saya pingsan”.

Menurut Kiyosaki, mengelola uang itu menyenangkan, modal yang sedikit dapat berlipat ganda jika dikelola dengan baik. Tapi sebaliknya, jika kita tidak dapat mengelola nya dengan baik maka uang akan menjerat kita, dan selamanya kita akan bekerja untuk uang, bukan uang yang bekerja untuk kita. Sebagai penutup dari buku ini, penulis menawarkan 10 kiat untuk memulai dan meminta siapapun yang tertarik dengan pengelolaan uang untuk segera bertindak.

Buku  ini telah menantang dan mengubah cara pikir puluhan juta orang tentang uang. Karena buku ini membahas tentang per-uangan, banyak istilah dan bahasa ekonomi yang digunakan. Bagi sebagian orang awam termasuk saya, buku ini cukup berat untuk dibaca, saya menghabiskan beberapa hari untuk membaca buku ini.

 

Penulis: Allip Fitria

Editor: Arfan Muhammad Nugraha